Teya Salat
Cablack
Home | Blog | Tentang gue | Partner
2025-05-11 18:55
Che Guevara
Ernesto Guevara de la Serna
14 Juni 1928–9 Oktober 1967

Che
foto terkenal karya Alberto
Korda.

Nama lain:
Che
Tanggal lahir:
14 Juni 1928[1]
Tempat lahir:
Rosario, Argentina
Tanggal kematian:
9 Oktober 1967 (umur 39)
Tempat kematian:
La Higuera, Bolivia
Organisasi utama:
Gerakan 26 Juli
Ernesto Guevara Lynch de La
Serna (lahir di Rosario,
Argentina, 14 Juni 1928 –
meninggal di Bolivia, 9 Oktober
1967 pada umur 39 tahun)
adalah pejuang revolusi Marxis
Argentina dan seorang
pemimpin gerilya Kuba.
Guevara dilahirkan di Rosario,
Argentina, dari keluarga
berdarah campuran Irlandia,
Basque dan Spanyol. Tanggal
lahir yang ditulis pada akta
kelahirannya yakni 14 Juni 1928,
namun yang sebenarnya adalah
14 Mei 1928.
Masa kecil
Sejak usia dua tahun Che
Guevara mengidap asma yang
diderita sepanjang hidupnya.
Karena itu keluarganya pindah
ke daerah yang lebih kering,
yaitu daerah Alta Gracia
(Córdoba) namun kesehatannya
tidak membaik. Pendidikan dasar
ia dapatkan sebagian dari
ibunya, Celia de la Serna. Pada
usianya yang begitu muda, Che
Guevara telah menjadi seorang
pembaca yang lahap. Ia rajin
membaca literatur tentang Karl
Marx, Engels dan Sigmund Freud
yang ada di perpustakaan
ayahnya. Memasuki sekolah
menengah pertama (1941) di
Colegio Nacional Deán Funes
(Córdoba). Di sekolah ini dia
menjadi yang terbaik di bidang
sastra dan olahraga. Di
rumahnya, Che Guevara tergerak
hatinya oleh para pengungsi
perang saudara Spanyol, juga
oleh rentetan krisis politik yang
parah di Argentina. Krisis ini
memuncak di bawah
pemerintahan diktator fasis kiri,
Juan Peron, seorang yang
ditentang Guevara. Berbagai
peristiwa tertanam kuat dalam
diri Guevara, ia melihat sebuah
penghinaan dalam pantomim
yang dilakonkan di Parlemen
dengan demokrasinya. Maka
muncul pulalah kebenciannya
akan politisi militer beserta
kaum kapitalis dan terutama
kepada dolar Amerika
Serikat ,yang dianggap sebagai
lambang kapitalisme.
Meski demikian dia sama sekali
tidak ikut dalam gerakan
pelagejar revolusioner. Ia hanya
menunjukkan sedikit minat
dalam bidang politik di
Universitas Buenos Aires, (1947)
, tempat ia belajar ilmu
kedokteran. Pada awalnya ia
hanya tertarik memperdalam
penyakitnya sendiri, namun
kemudian dia tertarik pada
penyakit kusta.

Che
Berkeliling Argentina dengan
sepeda motor
Pada tahun 1949 ia memulai
perjalanan panjangnya yang
pertama, menjelajahi Argentina
Utara hanya dengan bersepeda
motor. Itulah untuk pertama
kalinya ia bersentuhan langsung
dengan orang miskin dan sisa
suku Indian. Selanjutnya pada
tahun 1951 setelah menempuh
ujian-ujian pertengahan
semester Che mengadakan
perjalanan yang lebih panjang
didampingi dengan seorang
teman dan untuk nafkah
hidupnya dia bekerja sebagai
pekerja paruh waktu. Ia
mengunjungi Amerika Selatan,
Chili di mana dia bertemu
Salvador Allende, dan di Peru ia
bekerja sama selama beberapa
minggu di Leprasorium San
Pablo, di Kolombia ia tiba pada
saat La Violencia, di Venezuela ia
ditangkap tetapi dilepaskan
kembali, kemudian ia juga
mengunjungi Miami. Che Guevara
mengisahkan perjalanannya
dalam buku harian yang
kemudian diterbitkan dalam
sebuah buku dengan judul Buku
Harian Sepeda Motor (The
Motorcycle Diaries), yang
diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris pada 1996 dan
kemudian difilmkan dengan
judul yang sama pada 2004.dia
bersama temannya Albert
Gustafo Mendes berjuang
bersama melawan keserakahan
rusia.
Perjalanan Che Guevara
Ia kembali ke daerah asalnya
dengan sebuah keyakinan bulat
atas satu hal bahwa ia tidak mau
menjadi profesional kelas
menengah dikarenakan
keahliannya sebagai seorang
spesialis kulit. Kemudian pada
masa revolusi nasional ia pergi
ke La Paz, Bolivia di sana ia
dituduh sebagai seorang
oportunis. Dari situ ia
melanjutkan perjalanan ke
Guatemala dan mencukupi
kebutuhan hidupnya dengan
menulis artikel arkeologi tentang
reruntuhan Indian Maya dan
Inca. Guatemala saat itu
diperintah oleh Presiden Jacobo
Arbenz Guzman yang seorang
sosialis. Meskipun Che telah
menjadi penganut paham
marxisme dan ahli sosial Lenin ia
tak mau bergabung dalam Partai
Komunis. Hal ini mengakibatkan
hilangnya kesempatan baginya
untuk menjadi tenaga medis
pemerintah, oleh karena itu ia
menjadi miskin. Ia tinggal
bersama Hilda Gadea, penganut
paham Marxis keturunan Indian
lulusan pendidikan politik. Orang
inilah yang memperkenalkannya
kepada Nico Lopez, salah satu
Letnan Fidel Castro. Di Guatemala
dia melihat kerja agen CIA
sebagai agen kontrarevolusi dan
semakin yakin bahwa revolusi
hanya dapat dilakukan dengan
jaminan persenjataan. Ketika
Presiden Arbenz turun jabatan,
Guevara pindah ke Kota Mexico
(September 1954) dan bekerja di
Rumah Sakit Umum, diikuti Hilda
Gadea dan Nico Lopez. Guevara
bertemu dan kagum pada Raúl
Castro dan Fidel Castro juga para
emigran politik dan ia menyadari
bahwa Fidel-lah pemimpin yang
ia cari.
Bergabung dengan Fidel
Castro di Kuba
Ia bergabung dengan pengikut
Castro di rumah-rumah petani
tempat para pejuang revolusi
Kuba dilatih perang gerilya
secara keras dan profesional
oleh kapten tentara Republik
Spanyol Alberto Bayo, seorang
pengarang "Ciento cincuenta
preguntas a un
guerilleo" (Seratus lima puluh
pertanyaan kepada seorang
gerilyawan) di Havana, tahun
1959. Bayo tidak hanya
mengajarkan pengalaman
pribadinya tetapi juga ajaran
Mao Ze Dong dan Che (dalam
bahasa Italia berarti teman
sekamar dan teman dekat)
menjadi murid kesayangannya
dan menjadi pemimpin di kelas.
Latihan perang di tanah
pertanian membuat polisi
setempat curiga dan Che beserta
orang-orang Kuba tersebut
ditangkap namun dilepaskan
sebulan kemudian.
Pada bulan Juni 1956 ketika
mereka menyerbu Kuba, Che
pergi bersama mereka, pada
awalnya sebagai dokter namun
kemudian sebagai komandan
tentara revolusioner Barbutos.
Ia yang paling agresif dan
pandai dan paling berhasil dari
semua pemimpin gerilya dan
yang paling bersungguh-
sungguh memberikan ajaran
Lenin kepada anak buahnya. Ia
juga seorang yang berdisiplin
kejam yang tidak sungkan-
sungkan menembak orang yang
ceroboh dan di arena inilah ia
mendapatkan reputasi atas
kekejamannya yang berdarah
dingin dalam eksekusi massa
pendukung fanatik presiden
yang terguling Batista. Pada saat
revolusi dimenangkan, Guevara
merupakan orang kedua setelah
Fidel Castro dalam pemerintahan
baru Kuba dan yang
bertanggung jawab menggiring
Castro ke dalam komunisme
yang menuju komunisme
merdeka bukan komunisme
ortodoks ala Moskwa yang
dianut beberapa teman
kuliahnya. Che mengorganisasi
dan memimpin "Instituto
Nacional de la forma Agraria",
yang menyusun hukum agraria
yang isinya menyita tanah-
tanah milik kaum feodal (tuan
tanah), mendirikan Departemen
Industri dan ditunjuk sebagai
Presiden Bank Nasional Kuba dan
menggusur orang orang
komunis dari pemerintahan
serta pos-pos strategis. Ia
bertindak keras melawan dua
ekonom Perancis yang beraliran
Marxis yang dimintai
nasehatnya oleh Fidel Castro dan
yang menginginkan Che
bertindak lebih perlahan. Che
pula yang melawan para
penasihat Uni Soviet. Dia
mengantarkan perekonomian
Kuba begitu cepat ke
komunisme total,
menggandakan panen dan
mendiversifikasikan produksi
yang ia hancurkan secara
temporer.
Kunjungan ke Indonesia dan
beberapa negara lain
Pada tahun 1959, Guevara
menikahi Aledia March. Pada 12
Juni 1959 belum genap enam
bulan sesudah Revolusi Kuba
meraih kemenangan, Castro
mengutus Che selama tiga bulan
untuk mengunjungi 14 negara
Asia, kebanyakan negara peserta
Konferensi Asia Afrika di
Bandung tahun 1955.

Che karno
Pada
rentang tiga bulan inilah Che
berkunjung ke Jakarta dan
menyempatkan diri ke
Borobudur. Setahun kemudian
pada 13 Mei 1960, Presiden
Soekarno mengunjungi Kuba. Di
Bandara Jose Marti, Havana,
Soekarno disambut oleh
Presiden Kuba Fidel Castro, Che
Guevara, dan deretan pejabat
Kuba lain [2]. Sekembalinya ke
Kuba ia diangkat sebagai
Menteri Perindustrian,
menandatangani pakta
perdagangan (Februari 1960)
dengan Uni Soviet yang
melepaskan industri gula Kuba
pada ketergantungan pasar
Amerika. Ini merupakan isyarat
akan kegagalannya di Kongo
dan Bolivia sebuah aksioma akan
sebuah kekeliruan yang tak akan
terelakkan. "Tidaklah penting
menunggu sampai kondisi yang
memungkinkan sebuah revolusi
terwujud sebab fokus
instruksional dapat
mewujudkannya" ucapnya dan
dengan ajaran Mao Ze Dong ia
percaya bahwa daerah daerah
pasti membawa revolusi ke kota
yang sebagian besar
penduduknya adalah petani.
Juga pada saat ini ia
menyebarkan filosofi
komunisnya (diterbitkan
kemudian dalam "The Socialism
and Man in Cuba", 12 Maret
1965). Ia meringkas pahamnya
menjadi "Manusia dapat
sungguh mencapai tingkat
kemanusiaan yang sempurna
ketika berproduksi tanpa
dipaksa oleh kebutuhan fisiknya
sehingga ia harus menjual
dirinya sebagai barang
dagangan".
Konfrontasi dengan Uni
Soviet
Penentangan resminya terhadap
komunis Uni Soviet tampak
ketika dalam organisasi untuk
Solidaritas Asia Afrika di Aljazair
(Februari 1965) menuduh Uni
Soviet sebagai kaki tangan
imperialisme dengan berdagang
tak hanya dengan negara-
negara blok komunis dan
memberikan bantuan pada
negara berkembang sosialis atas
pertimbangan pengembaliannya.
Ia juga menyerang
pemerintahan Soviet atas
kebijakan hidup bertetangga
dan juga atas Revisionisme.
Guevara mengadakan
konferensi Tiga Benua untuk
merealisasikan program
revolusioner, pemberontakan,
kerjasama gerilya dari Afrika,
Asia dan Amerika Selatan. Di
samping itu setelah terpaksa
berhubungan dengan Amerika
Serikat, ia sebagai perwakilan
Kuba di PBB menyerang negara-
negara Amerika Utara atas
keserakahan mereka dan
imperialisme yang kejam di
Amerika Latin.
Sikap Che yang tidak kenal
kompromi pada dua negara
kapitalis mendorong negara
komunis untuk memaksa Castro
memberhentikan Che (1965,
bukan secara resmi tetapi secara
nyata. Untuk beberapa bulan
tempat tinggalnya dirahasiakan
dan kematiannya santer
diisukan. Ia berada di berbagai
Negara Afrika terutama Kongo
di mana dia mengadakan survei
akan kemungkinan mengubah
pemberontakan Kinshasa
menjadi sebuah revolusi
komunis dengan taktik gerilya
Kuba. Ia kembali ke Kuba untuk
melatih para sukarelawan untuk
proyek ini dan mengirim
kekuatan 120 orang Kuba ke
Kongo. Anak buahnya
bertempur dengan sungguh-
sungguh tetapi tidak demikian
halnya dengan para
pemberontak Kinshasa. Mereka
sia-sia saja melawan kekejaman
Belgia dan ketika musim gugur
1965 Che meminta Castro untuk
menarik mundur saja bantuan
Kuba.
Kematian Che Guevara
Petualangan revolusioner
terakhir Che adalah di Bolivia,
karena ia salah memperkirakan
potensi negara itu yang
mengakibatkan konsekuensi
yang buruk. Tertangkapnya Che
oleh tentara Bolivia pada 8
Oktober 1967 adalah akhir dari
segala usahanya dan hukuman
tembak dijatuhkan sehari
setelah itu.
Pada tanggal 12 Juli 1997
jenazahnya dikuburkan kembali
dengan upacara kemiliteran di
Santa Clara, di provinsi Las Villas,
di mana Guevara mengalami
kemenangan dalam
pertempuran ketika revolusi
Kuba.
Che menjadi legenda. Ia
dikenang karena keganasannya,
penampilannya yang romantis,
gayanya yang menarik, sikapnya
yang tak kenal kompromi dan
penolakan atas penghormatan
berlebihan atas semua reformasi
murni dan pengabdiannya untuk
kekejaman dan sikapnya yang
flamboyan. Ia juga idola para
pejuang revolusi dan bahkan
kaum muda generasi tahun
1960-1970 atas tindakan
revolusi yang berani yang
tampak oleh jutaan orang muda
sebagai satu-satunya harapan
dalam perombakan lingkup
borjuis kapitalisme, industri dan
komunisme.
Penghormatan terhadap Che
Guevara
Berbagai tokoh sastra, musik
dan seni telah
mempersembahkan
komposisinya kepada Che
Guevara. Penyair Chili Pablo
Neruda mempersembahkan
kepadanya puisi Tristeza en la
muerte de un héroe (Kesedihan
karena kematian seorang
pahlawan) dalam karyanya Fin
del mundo (Akhir dunia) pada
1969. Pengarang Uruguay, Mario
Benedetti menerbitkan pada
1967 serangkaian puisi yang
dipersembahkan kepadanya
dengan judul A Ras del Sueño
(Pada tingkat impian). Penyanyi
Carlos Puebla
mempersembahkan sebuah lagu
Hasta siempre comandante Che
Guevara (Untuk selamanya
komandan Che Guevara) dan Los
Fabulosos Cadillacs, Gallo Rojo
(Ayam jantan merah), yang
muncul dalam album El León
(Singa) pada 1991.

Cblk
BAGIKAN
Facebook